Bima – Anggapan bahwa elektabilittas pasangan calon Gubernur – Wakil Gubernur NTB Nomor 1, Hj Sitti Rohmi Djalilah – HW Musyafirin (Rohmi – Firin) rendah di Kabupaten Bima terbantahkan.
Anggapan itu dimentahkan oleh warga Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Dalam kampanye yang dilaksanakan Jum’at pagi, 18 Oktober 2024 di lapangan Desa Nipah, warga Ambalawi tumoah ruah menyambut Haji Firin. Begitu rombongan tiba di pintu gerbang desa, ratusan warga mengendarai sepeda motor menyambut. Mereka langsung berkonvoi mengantar rombongan ke lokasi kampanye.
Di lokasi ribuan warga sudah menunggu.
Mereka manyambut Haji Firin dengan yel – yel kemenangan Rohmi – Firin. Tokoh masyarakat Kecamatan Ambalawi menegaskan Rohmi – Firin menjadi pilihan masyarakat karena program – program yang ditawarkan duo doktor tersebut menyentuh langsung hajat hidup masyarakat.
“Karena itu kami optimis masyarakat kecamatan Ambalawi akan memenangkan Rohmi – Firin. Siaaappp…?,” ujarnya, disambut gemuruh ribuan warga yang hadir.
Sambutan tidak.kalah semarak kepada Cawagub NTB Nomor 1 juga datangbdari masyarakat Kecamatan Woha. Begitu tiba di lokasi kampanye, tokoh masyarakat setempat langsung memasangkan penutup kepala khas Bima kepada Bupati Sumbawa Barat dua periode itu.
Ketua relawan pemenangan Rohmi – Firin kecamatan Wawo, mengungkap, pihaknya hanya mengundang 300 orang warga untuk hadir di kampanye yang dipersiapkan dalam tempo sehari itu. Namun yang hadir di lokasi hampir seribu orang warga.
“Ini tanda keikhlasan masyarakat Wawo untuk mendukung dan memenangkan Rohmi – Firin. Satu saja permintaan kami Pak Wagub, setelah bapak dilantik kelak, jangan lupakan Wawo,” ujarnya.
Cawagub Haji Firin menyampaikan apresiasi tinggi kepada masyaralat Ambalawi dan Wawo yang memberi sambutan luarbiasa.
“Ini luarbiasa. Mari kita sambut kemenangan di 27 Nopember nanti dengan riang gembira. Tidak usah menghujat dan menjelekkan pendukung dan paslon lain. Karena perbedaan itu sunnatullah. Tetap jaga silaturahmi meski berbeda,” ujarnya.
Haji Firin juga mengingatkan bahwa memilih pemimpin bukan karena orang dekat ata sebaliknya. Tetapi sesungguhnya memilih orang yang akan diberi amanah untuk mengatur agar kebutuhan dasar masyarakat bisa terpenuhi sehingga kehidupan sosial ekonominya menjadi lebih baik.
“Jika ada pemimpin yang diam saja ketika harga gas subsidi tidak stabil, harga gabah, jagung, bawang anjlok, pelayanan kesehatan berkualitas tidak merata, banyak anak-anak NTB yang putus sekolah, jalan ke desa-desa rusak tinggalkan pemimpin itu. Ayo beralih ke pemimpin baru.. siaaaapppp…?,”
“Siaaaapppp…,” jawab warga gemuruh.(*)