Berita  

Silaturahim Majelis Dakwah PB NWDI: Menyatukan Visi Dakwah dan Meneguhkan Komitmen Moral

Mataram—Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI) menggelar acara Silaturahim Majelis Dakwah pada Sabtu, 4 Dzulhijjah 1446 H / 31 Mei 2025 M, bertempat di Kantor PB NWDI, Jalan Langko No. 59, Mataram. Kegiatan ini menjadi istimewa karena dihadiri langsung oleh Ketua Umum PB NWDI, Dr. TGB. H. Muhammad Zainul Majdi, MA., yang pada hari tersebut juga merayakan ulang tahunnya yang ke-53. Dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, para kader, tuan guru, serta tamu undangan yang hadir turut menyampaikan doa dan ucapan selamat ulang tahun, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan keteladanan TGB dalam memajukan dakwah dan pendidikan Islam di Indonesia.

Acara yang dimulai pukul 10.30 WITA ini dihadiri oleh Pengurus Harian PB NWDI, Ketua dan Wakil Ketua Majelis, Lajnah dan Badan PB NWDI, para Dewan Masayeikh MDQH NWDI Pancor, perwakilan tuan guru NWDI se-Pulau Lombok, peserta kaderisasi Majelis Dakwah, serta anggota Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Wilayah NTB.

Konsolidasi Visi dan Strategi Dakwah
Silaturahim ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat konsolidasi, menyatukan visi dakwah, serta menyampaikan arahan langsung dari Ketua Umum mengenai strategi dakwah yang berkelanjutan dan adaptif terhadap dinamika zaman.

Dalam sambutannya, Dr. TGB. H. Muhammad Zainul Majdi, MA., menegaskan pentingnya revitalisasi gerakan dakwah berbasis nilai, ilmu, dan akhlak. Beliau menyampaikan lima prinsip dasar dakwah yang harus menjadi pijakan seluruh kader dan da’i NWDI:

Ilmu yang mendalam: Dakwah harus berlandaskan pemahaman agama yang kokoh dan komprehensif.

Akhlak yang mulia: Seorang da’i harus menjadi teladan dalam sikap dan perilaku, bukan hanya fasih dalam tutur kata.

Kontekstual dan solutif: Dakwah harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan tantangan zaman.

Penggunaan media secara bijak: Media sosial dan digital harus dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang mencerahkan.

Kesabaran dan keteguhan niat: Dakwah adalah jalan panjang yang membutuhkan keikhlasan dan keteguhan hati.

Seruan Moral dan Reformasi Pendidikan Pesantren
Dalam rangkaian kegiatan kaderisasi NWDI, TGB menyampaikan sejumlah pesan penting mengenai peran pendidik agama dan upaya perlindungan terhadap generasi muda:

Seruan moral bagi pendidik dan tokoh agama: TGB menekankan pentingnya menjaga integritas moral tuan guru, ustaz, dan pengelola pesantren. Ia menyebut kejahatan seksual di lembaga pendidikan sebagai bentuk pengkhianatan terhadap Allah dan amanah umat, serta pelanggaran dari sudut pandang hukum, agama, dan akal sehat.

Penguatan sistem pengawasan internal: TGB menyerukan perlunya sistem pencegahan di pesantren untuk menutup celah terjadinya penyimpangan, serta pentingnya tajdidun niyyah (pembaruan niat) dan islahun nafs (perbaikan diri) para pendidik.

Pembentukan Lajnah al-Hisbah: NWDI secara resmi membentuk Lajnah al-Hisbah sebagai lembaga pengawasan internal yang akan memastikan proses pendidikan tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam dan menjaga kehormatan santri.

Penegasan Sikap terhadap Praktik Merugikan Generasi Muda
TGB juga menyampaikan sikap tegas terhadap beberapa praktik yang dinilai merusak masa depan anak-anak:

Penolakan pernikahan dini: Dengan merujuk pada fatwa ulama internasional, TGB menyerukan agar pernikahan tidak dilakukan sebelum usia legal (19 tahun di Indonesia) demi melindungi hak-hak anak.

Kritik terhadap praktik merariq: TGB menilai praktik ini telah menyimpang dari nilai asli keberanian dan kehormatan, dan kini kerap disalahgunakan, merugikan anak-anak, dan menyebabkan mereka kehilangan masa depan. Ia menyerukan agar adat tetap dijaga, namun bentuknya diperbarui agar tidak bertentangan dengan nilai agama dan kemanusiaan.

Kaderisasi Ilmiah dan Spiritualitas
Dalam laporan kaderisasi NWDI, dijelaskan bahwa para peserta mempelajari fikih kontemporer, tauhid, tasawuf, dan metode dakwah yang membangun nalar kritis serta kepercayaan diri. Program ini dinilai berhasil meningkatkan kualitas intelektual dan spiritual para kader, dan diharapkan dapat terus dikembangkan sebagai bagian penting dari penguatan dakwah NWDI.

Peneguhan Komitmen Organisasi
Ketua Majelis Dakwah PB NWDI, Dr. TGH. Abdul Aziz Husnuddu’at, Lc., M.A. dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara ulama, tuan guru, dan para kader dakwah dalam menjaga arah perjuangan organisasi. “Majelis Dakwah adalah tulang punggung visi keislaman NWDI. Kita harus menjadi garda terdepan dalam menyampaikan risalah Islam yang rahmatan lil ‘alamin dengan pendekatan hikmah dan kebijaksanaan,” ujarnya. Ia juga berharap agar agenda silaturahim ini menjadi kegiatan rutin dalam memperkuat koordinasi dan komunikasi lintas struktur.

Exit mobile version