Masbagik Timur-Stunting masih menjadi salah satu tantangan serius dalam bidang kesehatan masyarakat di Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan. Kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis ini tidak hanya berdampak pada tinggi badan, tetapi juga pada perkembangan otak, sistem kekebalan tubuh, dan produktivitas jangka panjang. Pencegahan stunting memerlukan upaya berkelanjutan melalui edukasi, intervensi gizi, dan keterlibatan aktif masyarakat.
Sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap upaya pencegahan stunting, Program Studi Farmasi Fakultas Kesehatan Universitas Hamzanwadi menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Masbagik Timur, Kabupaten Lombok Timur, pada Rabu, 30 Juli 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula POKDRAWIS ini mengangkat tema “Sosialisasi Pangan Berbasis B2SF (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Fungsional) sebagai Strategi Pencegahan dan Penanganan Stunting.”
Acara ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa Prodi Farmasi, perangkat desa, kader posyandu, serta masyarakat umum, terutama ibu-ibu rumah tangga yang memiliki anak balita. Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, tim dari Universitas Hamzanwadi memberikan materi mengenai pentingnya konsumsi pangan berbasis B2SF yang dapat menunjang tumbuh kembang anak secara optimal. Kegiatan ini juga dirangkai dengan pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita yang menjadi sasaran prioritas di desa tersebut.
Ketua pelaksana kegiatan, apt. Baiq Risma Fatmayanti, M.Sc, dalam sambutannya menyampaikan bahwa edukasi tentang gizi seimbang harus dilakukan secara konsisten, terutama di daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi. “Melalui pemahaman tentang pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan fungsional, kami berharap masyarakat dapat menerapkan pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari demi mencegah stunting sejak dini,” ujarnya.
Selain sesi penyuluhan, kegiatan ini juga menampilkan demo penyajian menu B2SF menggunakan bahan pangan lokal yang mudah didapat dan terjangkau. Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan, aktif bertanya, serta berbagi pengalaman tentang pengasuhan anak dan pola konsumsi keluarga di rumah.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan lokal. Universitas Hamzanwadi berharap, program serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan di berbagai wilayah, guna menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan bebas stunting di masa depan.